Bulan ini adalah bulan yang bahagia buat anni, karena
pada bulan ini, ada satu hari pada tujuhbelas tahun silam ia menangis untuk
kali pertama. Tangis pertama yang disambut dengan doa, tawa dan senyum bahagia.Itulah
hari kelahiran anni
Oh, sweet seventeen, anni
Karena itulah ia
ingin merayakannya dengan penuh meriah. Mengundang teman-teman, dan... evan
Evan pemuda yang menyenangkan. Suka humor, dan selalu
penuh kejutan. Satu hal yang amat anni sukai dari dirinya ialah evan pintar. Wawasannya
luas. Ia selalu dapat membawa setiap pertemuan jadi jauh dengan rasa jenuh.
Mungkin karena ia wartawan, atau juga karena ia seorang pengarang. Seorang yang selalu bergelut dengan kata-kata . Selalu ada
hal baru yang dapat membuat Anni kian terpesona dengan kepribadiannya. Terutama
kalau ia memberikan pandangannya tentang dunia seni yang Anni geluti.
Saat ini Anni adalah seorang artis remaja yang sedang berada di puncak nya, Anni ingin,
di hari ulang tahunnya itu ia diliput oleh wartawan hiburan, baik media cetak
maupun elektronik, dan pada saat itulah, ketika para wartawan bertanya, siapa
pujaan hatinya, Anni akan
memberikan isyarat kepada evan, orang yang selama ini dekat dengan anii, orang
yang selalu di mimpikannya di malam hari..
Suatu hari…..
"evan akan
memberikan kado apa di hari ulang tahun anni
nanti?" ungkap anni,suatu ketika saat
bertemu evan
"evan akan mendoakan anni biar menjadi artis yang sukses," kata evan
"Uh, itu sih basi," rajuk anni manja.
"anni kepingin
hadiah yang istimewa." Evan tersenyum.
"Ya, nanti evan
beri hadiah yang istimewa. Dan berita mengejutkan buat anni!"
"Hadiah apa? Berita mengejutkan apa?" keta anni penasaran.
evanmengulum
senyumnya "Ada
deh, lihat saja nanti, dan kamu harus sabar menunggunya," kata evan
anni tak sabar
menunggu hari pesta ulangtahunnya. Ia ingin melihat kejutan apa yang akan
diberikan oleh evan
Pesta ulang tahun
ketujuh belas Anni itu, meriah. Dirayakan di sebuah hotel berbintang di Jakarta.
Anni menjadi seperti bidadari, gaun yang dikenakan dan keceriaan paras
wajahnya, membuat para undangan turut bahagia.
Tetapi, ada yang
membuat anni gelisah, karena hingga acara dimulai,evan ternyata belum juga
datang. Ketika tiup lilin dan potong kue, anni bingung untuk memberikannya
kepada siapa potongan kue ulang tahun ketujuh belasnya itu. Akhirnya, kedua
orangtuanya adalah yang diutamakan. Padahal ia ingin memberikan potongan kue
pertama itu kepada evan. Tapi, ke mana evan ??
hingga acara berjalan, ia belum juga kelihatan batang
hidungnya.
Wartawan sibuk meliput acara pesta ulangtahun anni
yang begitu meriah. Berbagai pertanyaan pun
dilontarkan. Tetapi anni
tidak semangat menjawabnya. Ia kehilangan arah
tanpa evan di sisinya.
Menjelang usai
acara, evan baru datang. evan langsung mendekati anni
dan mengucapkan selamat.
"Selamat ya, anni Kamu sekarang sudah menjadi artis yang dikejar-kejar
wartawan," kata evan
.
"Terima kasih," sambut anni
. "Terus
kejutannya mana?"
evan melempar senyumnya.
Lalu ia melangkah ke depan, menghampiri seorang gadis
cantik dengan rambut panjang yang tergerai. Gadis itu digandengnya mendekati anni
.
"Ini
kejutannya, aku membawa seseorang yang selama ini selalu mengisi hari-hari
sepiku Ann Namanya Erna Dilla. Mahasiswa Sastra
Inggris semester akhir," kata evan
.
"Aku
terlambat ke acara ulangtahun kamu karena menunggu Erna yang datang dari Yogya
cuma untuk menghadiri acara tiup lilin kamu."
"Erna," kata Erna sambil menyodorkan tangannya kepada anni
.
Anni menyambutnya dengan serba salah.
"evan sudah sering cerita tentang Anni, senang bertemu dengan kamu,"
kata Erna sambut melepas senyumnya.
Anni balas tersenyum. Senyum yang dipaksakan. Tetapi sejurus kemudian ia
kembali tenang. Meskipun ada sakit yang ia rasakan, tapi sakit karena apa, ia
pun tak mengerti. Apakah karena ia patah hati karena evan? Tetapi evan
tidak pernah mengutarakan cintanya kepadaanni Pantaskah
kalau ia meratapinya?
Ah, anni memang
terlalu banyak berharap cinta evan, tetapi evan ternyata mungkin, mengganggap Anni
hanya seperti adik saja. Dan Anni berusaha untuk menerimanya. Cinta yang sempat
ia rasakan, seperti cinta semusim yang kini hilang dibawa musim lain. Dan itu
terjadi di saat usia anni
tujuhbelas tahun. anni
tidak mau patah
hati di usianya yang masih remaja. Jalan panjang masih terbentang di depannya,
meskipun tanpa evan,anni berusaha akan menjadi orang yang bisa
berdiri di kaki sendiri begitu pun saat mendapatkan cintanya nanti.
"evan Terima kasih atas segalanya," kata anni
evan tersenyum.
"Sukses buat kamu," balasnya.
Anni balas tersenyum, puluhan kamera
tertuju ke arahnya. Dan anni malam itu menjadi bintang di hari ulangtahunnya.
“well.cinta itu tidak mesti
harus saling memiliki bukan ?? coba pikir .jika setiap orang mendapatkan
seseorang yang dia ingginkan betapa kacau nya dunia ini di saat banyak orang
yang tidak mendapat pasangan karma tidak laku, dan celaka bagi orang yang keren
….bahkan mungkin POLIGAMI akan merajalela,,so take it easy, cinta takan kemana
“ ^_^