Sunday, May 17, 2015

Coklat sebagai pelupur laraku

Sepucuk surat untuk kau yang hatinya ku sakiti

Untuk kebahagianku ketika menyakitimu,
dan gelak tawaku ketika melupakanmu serta kepuasanku tanpa memandangmu,
ketauilah aku seorang perempuan yang sangat merugi meninggalkan dan mengabaikan sesosok lelaki seperti engkau,

aku yang mengabaikan keindahan elok lakumu serta kelembutan hatimu takkala menyapaku,
aku abaikan senyuman dan sorot matamu yang hanya kepadaku, aku hempaskan harapan harapan indah yang telah tertata di depan matamuu..

semua hal yang kulewati sesaat aku tertengun, kebahagiaan sesaat ketika mengabaikanmu tak pernah dapat di sandingkan dengan apa yang telah kau berika  padaku kesabaran dan ketulusan..

Untuk hati suci yang tak pernah aku inginkan, aku mempuat kesalahan besar ketika ku putyskan tak menyukai hati tulus itu, aku menginjak lumpur hitam ketika ku putuskan pergi dari daratan kehangatan, aku berlari dari keindahan bunga bunga taman dan harumnya.

Aku meninggalkan apa yang membuatku bahagia,

Kesedihan itu kadang mencekikku
Terpikir hal2 bodoh untuk menemuimu
Tapi aku masih punya Allah
Aku bukan manusia bodoh yang akan kehilangan akal dan fikiran
Dan sekarang

Disinilah aku dengan sebatang coklat penenangku
Dengan sahabat baru kehidupanku

Tak apa bagiku ketika kekacauan dan kicauan pahit akan kesalahanku

Karna dialah penenangku
Bagiku cukup ada dan bisa menemaniku kapanpun

No comments:

Post a Comment