Bunga indah kuncup sebelum mekar
Berwarna merah darah pengharapan
Bagai perjuangan tanpa balas
Hanya setangkai penuh duri
Bertahan dari petikan tangan
Tangan pematah harapan
Dan sebagaimana embun pagi
Yang menempel tinggal sampai kering
Memberikan bunga kesegaran kesejukan
Dan kemudian hilang kerika terik datang
Setiap hari menunggu embun kembali
Dan kemudian patah hati
Terik kuat memuaikan embun
Embun sejuk datang kemudian hilang
Akankan embun bertahan
Jawabannya hanya tak mungkin embun mungkin itu adalah hujan
No comments:
Post a Comment